+62 811103234

Responsive image

Gagasan Kehadiran SHUWO

17 Sep 2020

Responsive image
Responsive image

Siti Hajir, seorang perempuan yang lahir di Kampuang Tonga, Nagari Tanjuang, tahun 1884, dari pasangan H. M. Joesoef Tuanku Patamuan Aia (Ayah), Kampuang Pono, Nagari Tanjuang, dan Saerah (Ibu), suku Piliang, Kampuang Tonga, Nagari Tanjuang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Menjalani masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa, hingga kembali ke haribaan SANG MAHA PEMILIK (tahun 1988) di Kampuang Tonga.

Siti Hajir berkesempatan mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Belanda, Bukittinggi, di bawah asuhan kakak beliau, Ibrahim DT Sangguno Diradjo, yang bekerja sebagai pegawai pemerintah pada saat itu. Pendidikan di Bukittinggi tidak selesai, beliau kembali pulang ke Nagari Tanjuang. 

Siti Hajir menikah dengan M. Noer, suku Kuti Anyia, Kampuang Malayu Ateh, Nagari Tanjuang, dan memiliki (2) dua anak perempuan, Oening Noer (10 Oktober 1929 - 03 November 2006) dan Noerma Noer (16 Desember 1934 - 25 April 2011). Oening Noer menjalani Sekolah Rakyat di Nagari Tanjuang, SGB di Batusangkar dan menggunakan sebagian besar waktu kehidupannya sebagai seorang guru Sekolah Dasar di Nagari Tanjuang. Oening Noer menikah dengan Hafas Yusuf DT Paduko Sutan Kayo dan memiliki (6) enam orang anak (Hafnizel, Hermond Liskal, Helmi Yandri, Hasno Mutrise, Hasmice Yeni, dan Harizul Darlen).

Anak kedua Siti Hajir, Noerma Noer, lebih banyak menjalani kehidupannya di perantauan (di luar Nagari Tanjuang). Sekolah Rakyat di Nagari Tanjuang, Sekolah Menengah di Batusangkar, lalu bekerja sebagai pegawai Dinas Kehewanan di Bukittinggi. Bukittinggi, Batusangkar, dan Padang adalah kota pengabdian Noerma Noer sebagai abdi negara bidang peternakan. Noerma Noer menikah dengan ST Eddy, lelaki asal Mangguang, Pariaman, yang juga abdi negara bidang peternakan. Mereka dipertemukan SANG MAHA KUASA ketika sama-sama bertugas di Bukittinggi, lalu memiliki (5) lima orang anak (Emma Edyarti, Meiyulisma, Fahren Eldi, Novyetty, dan Fitrishe Nora).

Semua cucu Siti Hajir menyapa beliau dengan panggilan Uwo, salah satu sebutan untuk nenek di ranah MINANGKABAU. 

Sepanjang hidup di perantauan, Noerma Noer memiliki anak-anak yang sebagian besar juga hidup di perantauan. Beliau sering mengungkapkan keinginan untuk memiliki tanda (tapak) bahwa beliau adalah asli orang Nagari Tanjuang. Akhir tahun 2019, (8) delapan tahun setelah beliau wafat, keinginan tersebut Alhamdulillaah dapat diwujudkan oleh anak-anak beliau, didukung penuh oleh (6) enam orang anak-anak kakak beliau. 

Sejak anak pertama Noerma Noer berkuliah di Akademi Gizi (1977) dan Universitas Indonesia, Jakarta, Emma Edyarti telah memikirkan kelangsungan pendidikan dan kehidupan (10) sepuluh orang saudaranya; (6) enam saudara sepupu dan (4) empat saudara kandung. Sejak itu pula, Emma Edyarti selalu berupaya sebaik yang bisa dilakukan untuk memberi semangat, bantuan, dan kegembiraan kepada (10) orang saudaranya, sampai kepada seluruh anak-anak mereka. 

Mewujudkan kegiatan dan kebahagiaan bersama, Emma Edyarti (didukung penuh suami, Aslim Nurhasan ST SATI) mencetuskan ide untuk mewadahinya dengan nama (SHUWO) Siti Hajir Uwo. Walau sudah banyak kegiatan bersama dilakukan tahunan sebelumnya, baru pada tanggal 16 Agustus 2015 dibuat sebuah media komunikasi bersama, menggunakan WhatsApp Group, bernama Keluarga Besar SHUWO. 

Melalui bangunan yang didirikan akhir 2019 di Simpang Lobue, Kampuang Tonga, Nagari Tanjuang, semangat, kegembiraan, dan kebahagiaan bersama yang selalu diupayakan untuk semakin bermanfaat bagi kehidupan setiap individu (11) sebelas bersaudara beserta anak, menantu dan cucu, ingin dibagi kegunaan dan manfaatnya untuk lebih banyak orang. 

Agar SHUWO dirasakan maksimal oleh penerima manfaat dan mewadahi stakeholder yang berkenan menyalurkan kepeduliannya, maka dibentuk Yayasan Siti Hajir Uwo (SHUWO) dengan Akta Notaris Irdayusman SH nomor 219, tanggal 28 Januari 2020, dan pengesahan KEMENKUMHAM nomor AHU-0002610.AH.01.12.Tahun 2020 TANGGAL 30 Januari 2020.

SHUWO menjalankan kegiatan dan mengajak kepedulian seluruh stakeholder melalui Rumah Baca, Rumah Tahfidz, Rumah Budaya, Rumah Kreatif, Rumah Peduli dan Rumah Usaha. Untuk kini, esok, hingga seterusnya.

***--anstsati 20200917--***

 

REKENING DONASI

Bank                       : BANK NAGARI (unit Syari’ah) / Bank Sumbar Syariah

Kode Transfer       : 118

Nomor Rekening   : 7100.02.20.56188.5

Atas Nama              : Yayasan SITI HAJIR UWO

KONFIRMASI DONASI

via WA ke               : +62811103234

Kontak kami

Kampuang Tonga, Jorong Balai Tabuah, Nagari Tanjuang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 27294
sitihajiruwo@gmail.com
+62 811103234
  Silahkan hubungi SHUWO / live chat

2025 SHUWO. All Rights Reserved - Kertas Putih Creative House